Pendahuluan
Setelah
mengetahui tentang bank konvensional dan bank syariah. Disini penulis ingin
mencoba menulis tentang bank dunia atau sering disebut dengan World Bank. Didalam tulisan ini akan
dibahas mengenai apa itu bank dunia, tujuan, peran bagi dunia internasional dan
peran bagi negara kita Indonesia.
Pembahasan
·
Sejarah
dan Perkembangan Bank Dunia
Bank Dunia didirikan bersama-sama dengan didirikannya IMF pada tahun 1944
di Britton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Bank Dunia dibentuk oleh dua
negara promotor dan pendukung utama, yaitu Amerika Serikat dan Inggris. Tujuan
awal didirikannya adalah untuk mencegah berulangnya peristiwa Great
Depression sebagaimana pernah terjadi pada sekitar tahun 1930 (Hutagalung,
2009). Hal ini disebabkan perang dunia kedua yang melanda hampir seluruh
belahan bumi sangat berpotensi meninggalkan puing-puing perekonomian yang luluh
lantak di Eropa dan juga di sebagian besar negara-negara korban perang lainnya.
Entah karena pihak sekutu (yang saat itu sudah didukung oleh Amerika
Serikat pascapengeboman Pearl Harbour oleh Jepang) merasa perang tidak akan
berlangsung lama lagi ataupun karena alasan lain, tetapi yang jelas setahun
setelah didirikannya Bank Dunia perang dunia kedua benar-benar berakhir. Sesuai
prediksi, negara-negara korban perang, terutama di Eropa, segera membutuhkan
aliran dana segar untuk merekonstruksi perekonomian mereka pascaperang. Prancis
tercatat sebagai negara pertama yang mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia
senilai 250 juta dolar AS.
Dalam perkembangannya, semakin sedikit negara yang mengalami peperangan,
sehingga kebutuhan untuk rekonstruksi pascaperang pun semakin kecil. Pada saat
itu, Bank Dunia di bawah kepemimpinan Mc-Namara menggeser fokusnya ke arah
pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan
pelayanan publik, terutama di negara-negara dunia ketiga yang notabene
tertinggal dari negara maju.
· Pengertian Bank Dunia
Bank Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan
internasional yang menyediakan pinjaman
kepada negara berkembang untuk program pemberian modal.
·
Tujuan
Bank Dunia
Tujuan resmi dari Bank Dunia adalah pengurangan
kemiskinan. Namun
selain itu terdapat pula tujuan Bank Dunia yang lainnya, yaitu :
1.
Untuk
membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota dengan cara
memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk pemulihan
kembali ekonomi yang hancur atau rusak karena perang, perubahan kembali
fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan dorongan
pembanunan untuk fasiltas produktif dan sumber-sumber di negara-negara miskin.
2.
Untuk
mendorong investasi swasta luarnegeri lewat jaminan atau partisipasi dalam
pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta; dan ketika modal
swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar, sebagai tambahan
investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan yang cocok,
membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka sendiri,
pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.
3.
Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka
panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo
pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan
sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan
produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.
4.
Untuk meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau
dijamin olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber
lainnya sehingga dapat lebih berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar
ataupun kecil, dapat diatasi segera.
5.
Untuk menjalankan
kegiatannya dengan dasar untuk mempengaruhi investasi internasional dalam
persyaratan bisinis di dalam daerah anggota dan, dalam tahun tahun setelah
perang, untuk membantu membuat masa transisi dari suasana perang ke keadaan
ekonomi yang damai.
·
Peran Bank Dunia bagi Dunia Internasional
Sejak didirikan, Bank Dunia telah mengambil banyak peran bagi
perkembangan dunia Internasional. Sebagaimana tujuan didirikannya, Bank Dunia
telah membantu negara-negara korban perang, terutama di wilayah Eropa, untuk segera
merekonstruksi infrastruktur dan perekonomiannya yang hancur pascaperang dunia
kedua. Seteah proses rekonstruksi pascaperang selesai, Bank Dunia memulai peran
baru sebagai lembaga pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara
berkembang yang membutuhkan.
Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk mengembangkan
beberapa hal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan,
pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, hingga lingkungan hidup. Bank Dunia
seringkali memberikan bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus, dana pinjaman dan
juga rekomendasi kebijakan, terutama terkait kebijakan keuangan atau yang
berhubungan dengan proyek yang didanai.
Bagaikan pisau bermata dua, bantuan dari Bank Dunia dirasakan oleh
negara-negara peminjam memberikan dua dampak sekaligus, di mana satu dan yang
lainnya saling bertolak belakang. Di satu sisi, bantuan Bank Dunia seringkali
merupakan penyelamat keuangan dan perekonomian negara peminjam. Namun di sisi
lain, bantuan tersebut juga tidak jarang menimbulkan masalah baru yang kadang
jauh lebih besar dari masalah yang telah diatasi.
Negara-negara peminjam biasanya merupakan negara berkembang yang notabene-nya
tergolong “miskin”, apalagi jika dibandingkan dengan negara maju. Mereka
membutuhkan suntikan modal untuk proyek-proyek di berbagai bidang, meskipun
biasanya berujung pada satu harapan, yaitu menggerakkan dan menggeliatkan roda
perekonomian. Dengan hal tersebut, mereka bisa mendongkrak keuangan dan
pendapatan dalam negeri. Modal inilah yang seringkali tidak bisa mereka
dapatkan kecuali melalui lembaga-lembaga keuangan internasional. Dalam konteks
ini, Bank Dunia memberikan keuntungan bagi negara-negara peminjam karena
biasanya pinjaman yang diberikan tergolong berbunga rendah.
Bergeraknya roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
suatu negara. Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif,
negara-negara dunia ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau
setidaknya menyamai perekonomian di negara-negara maju. Hal ini tentunya
menjadi keinginan seluruh negara berkembang, sehingga tidak mengherankan jika
kemudian Bank Dunia dan juga lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya
menjadi penyedia “jalan pintas” menuju terwujudnya harapan tersebut.
Jika dilihat secara global, bantuan-bantuan dana kepada masing-masing
negara peminjam telah menjadi penyangga, sehingga perekonomian dunia menjadi
lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya juga sesuai dengan tujuan
keberadaan dari Bank Dunia. Karena keruntuhan, atau setidaknya kemunduran
ekonomi suatu negara (yang mungkin terjadi tanpa bantuan Bank Dunia) dapat
berdampak bagi negara-negara lainnya, baik di tingkat regional ataupun
multinasional.
·
Peran Bank Dunia Bagi
Indonesia
Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke blok
Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham berseberangan untuk
mengambil peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia baru
mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal
masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun sebelum
memberikan pinjaman, Bank Dunia “menjajaki” Indonesia dengan memberikan bantuan
teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang
diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung, 2009).
Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap sebagai
negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah. Oleh karena
itu, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema
IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecuali administrative fee ¾ persen per
tahun dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Dana
pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS
pada September 1968 (Hutagalung, 2009).
Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan
untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga
listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia
berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata
pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir
dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara yang lebih creditworthy
untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan
skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang
Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan,
selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang
telah disebutkan sebelumnya.
·
Presiden Bank Dunia
Kesimpulan
Bank
Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang
untuk program pemberian modal.
Tujuan dari Bank Dunia yaitu :
1.
Untuk
membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota
2.
Untuk
mendorong investasi swasta luar negeri
3.
Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka
panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo
pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk kemajuan
sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan
produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah mereka.
4.
Untuk meyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau
dijamin olehnya dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber
lainnya sehingga dapat lebih berguna dna proyek-proyek yang mendesak, besar
ataupun kecil, dapat diatasi segera.
5.
Untuk
mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah
anggota dan dalam tahun tahun setelah perang, untuk membantu membuat masa
transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.
Peran Bank Dunia di bagi dunia
Internasional adalah memberikan pinjaman untuk negara berkembang untuk
mengatasi masalah kemiskinan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia
http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/11/23/makalah-bank-dunia/
http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/11/23/makalah-bank-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar