Pendorong para pemuda dalam mendirikan organisasi pemuda diawali dengan lahirnya Budi Utomo. Setelah adanya Budi Utomo maka berkembanglah organisasi-organisasi lain yang digawangi oleh para pemuda untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan, dari sinilah timbul gagasan para pemuda Indonesia untuk mempersatukan seluruh organisasi pemuda Indonesia.
Pada tanggal 15 Nopember 1925 dibentuk panitia Kongres Pemuda I, dan terbentuklah susunan panitia
• Ketua : M.Tabrani
• Wakil Ketua : Sumarto
• Sekretaris : Jamaludin
• Bendahara : Suwarso
Setelah pembentukan panitia pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926 bertempat di Jakarta diadakan kerapatan besar pemuda-pemuda Indonesia yang disebut juga dengan Kongres Pemuda I yang dipimpin oleh M.Tabrani. Gagasan yang timbul dalam Kongres Pemuda I adalah :
1. Agar bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa persatuan Indonesia adalah gagasan Muh.Yamin
2. Organisasi pemuda dilebur menjadi organisasi tunggal adalah gagasan Mohammad Tabrani, dan lain-lain.
Tapi ternyata Kongres Pemuda I belum berhasil mencapai tujuannya, maka dari itu pada tahun 1927 Sugondo Joyopuspito ingin meneruskan cita-cita yang telah dirintis oleh M.Tabrani untuk membentuk Kongres Pemuda II, dan akhirnya pada tanggal 3 Mei - 12 Agustus 1928 diadakan pertemuan antara para tokoh pemuda untuk membentuk susunan Panitia Kongres Pemuda II. Terbentuklah susunan panitia baru untuk Kongres Pemuda II dengan susunan panitianya :
• Ketua : Sugondo Joyopuspito
• Wakil Ketua : Joko Marsaid
• Sekretaris : Muhammad Yamin
• Bendahara : Amir Syarifudin
Pelaksanaan Kongres Pemuda II pertama kalinya pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta dan pada tanggal 28 Oktober 1928 Kongres Pemuda II menghasilkan :
1. Lahirnya Sumpah Pemuda
2. Lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman sebagai lagu kebangsaan
3. Bendera Sang Saka Merah Putih ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar